Halaman

Kamis, 29 April 2010


IKAN RAIN BOW - si cantik dari papua

menggemari ikan hias Rainbow asal Papua. Ikan jenis ini cantik dan eksotik. Jika Anda punya hobi memelihara dan membudidayakan ikan hias, Rainbow atau ikan pelangi boleh juga dijadikan alternative pilihan. Selain cantik, eksotis dan ramah, ikan hias air tawar yang banyak ditemukan di perairan wilayah Papua ini juga gampang dipelihara dan dibudidayakan. Dan, pembudidayaan ikan ini mulai tren pada 1985. Rainbow terdiri dari berbagai jenis, antara lain: Rainbow Merah (glossolepis incisus), Rainbow Bosemani, Rainbow Threadfin, Rainbow Neon, Rainbow Frukata, Rainbow Celebes dan Rainbow Gertrude. Rainbow Merah berasal dari danau Sentani dan beberapa pulau lainnya di wilayah Papua dan negara tetangga Papua Nugini. Rainbow Merah pertama kali ditemukan Weber pada 1908. Jenis ini memiliki karakteristik pendamai dan sangat cocok untuk aquascaping. Untuk membedakan antara jantan dan betina dengan cara melihat warna sisik atau tubuhnya. Jantan warna merahnya terlihat lebih terang, sedang betina cenderung kuning pucat dan sirip yang transparan. Rainbow Boesemani ditemukan di Danau Ayamaru, juga Papua. Menurut Hasan (64), petani Rainbow di Bintara, Bekasi, jenis yang satu ini banyak digemari, terutama di Eropa, karena warnanya cantik dan sedap dipandang. Ciri khasnya, badan separo biru dan separo kuning kemerahan. Rainbow Boesemani jantan warna sirip atas dan bawahnya lebih panjang dan warna merahnya lebih menonjol dibanding yang betina. Rainbow Threadfin di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan Iriatherina. Warnanya indah, postur tubuh pipih dan sirip atas-bawah berfilamen panjang. Mulutnya berbentuk tabung dan kecil. Karena itu pakan yang diberikan juga berukuran kecil, seperti flakes yang telah diremas halus atau cacing kering yang diremuk kecil-kecil. Iriatherina jantan bersirip filamen lebih panjang dan mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar. Rainbow Neon tidak jauh berbeda dengan Rainbow Boesemani. Untuk yang jantan sirip atas dan bawahnya lebih panjang, dan lebih warna merahnya lebih jelas ketimbang betina. Jenis ini berukuran paling kecil dibandingkan jenis ikan Rainbow lainnya. Karena itulah ikan ini juga dijuluki Dwarf Rainbow alias kerdil. Rainbow Frukata satu keluarga dengan Rainbow Celebes (Telmatherina Rainbowfish), cenderung berenang mendekati permukaan, dan gerakannya agak pelan. Frukata jantan mempunyai sirip atas dan bawah lebih panjang dan melebar dengan warna yang lebih kentara dibandingkan betina. Rainbow Gertrudae termasuk famili Psudomugil yang juga dikategorikan sebagai Rainbowfish. Jenis ini mempunyai susunan dan bentuk sirip yang cantik, warna tubuh kuning menyala dihiasi bintik-bintik hitam dan matanya berwarna biru. Karena itu jenis ini disebut Spotted Blue-Eye Rainbow. Sekilas Gertrudae ini mirip Rainbow Celebes, bedanya hanya pada warna lingkaran mata, warna sirip, serta gerakannya. Cara membudidayakan Ikan hias jenis Rainbow ini sangat mudah dibudidayakan. Ikan ini biasanya bertelur pada tanaman yang tumbuh di air yang bersih, seperti lumut atau lainnya. Tapi, untuk membudidayakannya, habitatnya yang sesungguhnya ini dapat diganti dengan tali raffia yang diracik halus dimasukkan ke kolam. Ikan ini bertelur pada pagi hari, dan baru menetas setelah melalui pengeraman selama tujuh hari. Burayak (anak yang baru menetas) lalu dipisahkan dari induknya, dan diberi pakan yang sesuai dengan kebutuhan burayak. Setelah burayak besar dan berukuran 3-5 cm sebaiknya di[indahkan ke akuarium, agar terhindar dari penyakit. “Hanya saja kalau di masukkan ke akuarium perkembangannya lebih lambat ketimbang di kolam, tapi di kolam sangat rentan penyakit.
12 Spesies Ikan Papua Akan Dilelang PDF Cetak E-mail
Ditulis oleh Papua Pos/Ant
Jumat, 30 Mei 2008 00:35
Jakarta- Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) akan melelang pemberian nama 12 spesies ikan pelangi atau "Rainbow Fish" baru yang ditemukan para ahli perikanan Indonesia dan Perancis di Papua. "Ada 12 spesies baru yang kita temukan dan belum diberi nama. Rencananya akan kita lelang pemberian namanya, hasilnya untuk pendidikan di Papua," kata Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan DKP, Indroyono Soesilo, di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan spesies ikan pelangi tersebut ditemukan dalam ekspedisi ahli Ikhtiologi (perikanan) Indonesia bekerja sama dengan ahli Perancis pada tahun 2007 lalu.

Indroyono mengatakan lelang pemberian nama spesies baru sudah biasa dilakukan di dunia. Untuk itu DKP merencanakan lelang pemberian nama untuk 12 spesies baru tersebut."Sebenarnya ada keinginan uang hasil lelang untuk pendidikan bagi calon ahli Ikhtiologi baru, mengingat jumlah ahli perikanan Indonesia juga sedikit. Tetapi untuk saat ini hasilnya diperuntukan bagi pendidikan rakyat Papua," ujarnya.

Belum diketahui berapa harga pembuka dari lelang nama ke-12 spesies baru ikan pelangi, ujar dia. Rencananya lelang akan dilakukan pada Seminar Nasional Ikhtiologi ke V, pada 3 Juni 2008, di Institute Pertanian Bogor (IPB) Convention Center.

Dalam seminar nasional tersebut akan dibahas beberapa hal yang di antaranya mengenai ikan asli Indonesia seperti Arwana Super Red atau Siluk Merah yang akan dipatenkan Malaysia, ikan Banggai Cardinal Fish yang berhasil digagalkan masuk dalam CITES, dan temuan-temuan spesies ikan baru seperti ikan pelangi di Papua. "Temanya sendiri sebenarnya tentang penerapan Ikthiologi menghadapi perubahan iklim dan pemanasan global," ujarnya.

DKP sendiri dalam waktu dekat juga akan menggelar Simposium dan Pameran Iptek dan Industri Bahari Ke-8 di Surabaya pada tanggal 5 hingga 8 Juni 2008, di Tunjungan Plaza. Terakhir rencananya hasil dari seminar dan simposium juga akan dibawa ke Forum Dunia "World Ocean Conference" yang akan diadakan di Manado pada 11 hingga 15 Mei 2009.**

Komentar
Tambah Baru Cari

link yang bertautan: www.o-fish.com/
www.trubus-online.co.id/
www.warintek.ristek.go.id
http://jayapuraikanhias.blogspot.com/
http://jayapuraikanhias.blogspot.com/2010/04/ikan-red-devil-penikmat-ikan-hias.html
http://jayapuraikanhias.blogspot.com/2010/04/ikan-cupang-serit.html

Senin, 26 April 2010

Ikan Red Devil

Penikmat ikan hias Jayapura... Seminggu yang lalu saya tanpa sengaja jalan-jalan ke pasar sentani Jayapura, betapa kagetnya saya melihat ikan2 yang yang cantik Red Devil yang Jenongnya gede hampir sebesar bola pimpong dijual pertumpuk. Satu tumpuk kira-kira 15 ekor dijual seharga 20 ribu rupiah. wow. ternyata di danau Sentani ikan ini sangat banyak. Sayangnya saya saat itu tidak membawa kamera. Rekan penikmat ikan hias lain kali saya akan foto proses jual beli ikan ini yang dilakukan mama-mama di pasar sentani untuk ku bagikan kepada sahabat semua. tentu dengan info lengkapnya. sampai jumpa
noverdianto.multiply.com/journal/item/7/PESONA_JAYAPURA

Minggu, 25 April 2010


IKAN PALMAS

Palmas merupakan ikan yang tergolong dalam Family Polypteridae (Bichir), artinya ikan bersirip banyak. Ikan ini termasuk ikan primitif dan sering disebut sebagai "snake like fish" (ikan ular). Penyebaran adalah di Afrika Barat.

Palmas adalah ikan pemangsa (predator), carnivora. Ikan ini mempunyai kemampuan untuk mengambil udara dengan alat yang telah termodifikasi sedemikan rupa menyerupai paru-paru, disamping itu ia mampu untuk merayap diatas tanah dengan menggunakan sirip dadanya yang kuat. Oleh karenanya dalam mememihara palmas dianjurkan agar memberikan penutup yang baik untuk mencegah ikan tersebut kabur. Palmas dapat dipelihara bersama-sama dengan ikan golongan Cichlidae yang memiliki ukuran lebih besar.

Panjang rata-rata ikan palmas adalah 30 cm. Hidup pada kisaran pH 6.5 - 7, dan temperatur 16-27 ° C. Sebagai carnivora, pakan utama palmas adalah pakan hidup berupa ikan kecil, atau daging-dagingan lain seperti daging udang atau daging ikan.

Sejauh ini setidaknya diketahui ada 3 sub-species palmas yaitu:

  1. Polypterus palmas palmas
  2. Polypterus palmas polli
  3. Polypterus palmas buettikoferi

Jenis kelamin

Jenis kelamin palmas dapat dibedakan dengan melihat lebar dari sirip anus. Sirip anus palmas jantan lebarnya hampir 2 kali lebar sirip anus palmas betina.

Breeding.

Pada masa breeding palmas jantan akan "memeluk" si betina, kemudian akan memproduksi sperma pada saat si jantan "menangkap" telur-telur yang dikeluarkan si betina. Setelah dibuahi telur-telur tersebut akan jatuh ke atas substrate akuarium. Pada umumnya telur-telur tersebut akan menetas dalam waktu 4 hari.




IKAN KOI


Memilih Koi

Jun 13th, 2009 | By koikeeper | Category: Koi Care

Central Koi – Sebelum kita memasuki dunia Koi, ada hal-hal yang perlu kita ketahui mengenai kelas-kelas Koi. Meski jika kita ingin koi dipelihara sekedar hobi semata maka hal-hal tersebut menjadi tidak penting. Asal koi yang dipilih kita suka dan indah menurut kita, tidak ada masalah dengan istilah-istilah ataupun kels-kelas kualitas koi. Akan tetapi jika diinginkan memelihara Koi untuk tujuan kontes atau kejuaraan maka ada hal-hal baku yang perlu diperhatikan dan dipenuhi dalam memilih koi yang baik, tidak sekedar bagus menurut kita tetapi juga bagus menurut standard penjurian. Di Jepang dan dunia ada perbedaan istilah antara “Koi” dan “Nishikigoi. Koi Merupakan istilah bagi ikan Karper/mas sebagai ikan konsumsi sedangkan Nishikigoi merujuk pada ikan Mas yang ditujukan untuk hiasan. Meskipun akhirnya istilah ini menjadi bercampur aduk, kadang orang menyebut koi sebagai ikan hias.

Ikan Koi merupakan keluarga ikan mas (Karper) yang merupakan hasil pembiakan silang dari berbagai macam jenis dan warna ikan koi, sehingga dihasilkan warna dan pola ikan yang beraneka ragam dan memiliki keindahan. Proses pembiakan dan kawin silang ini dilakukan selama bertahun-tahun dan dilakukan perbaikan-perbaikan. Untuk menghasilkan Koi dengan kualitas super proses seleksi berlangsung sangat ketat dan teliti. Selain menghasilkan koi dengan kualitas baik, kawin silang juga telang menghasilkan jenis-jenis koi yang beraneka ragam ( Kohaku, Sanke, Showa,Ogon dan lain-lain ). Melihat proses perkembangbiakan yang sangat panjang wajar jika Koi dengan kualitas super (Quality Show) berharga cukup mahal. Selain Faktor keturunan yang diseleksi secara ketat tersebut, keindahan Koi sangat tergantung pada faktor lingkungan tempat ia tinggal (kolam koi), Koi yang bagus dan berharga mahal bisa menurun kualitasnya jika dipelihara dalam kolam yang buruk kualitas airnya. Demikian sebaliknya koi yang semula kurang bagus bisa berubah menjadi koi yang cantik jika lingkunan dan makananya cukup mendukung. Disinilah peran hobis sangat penting dalam menentukan bagaimana bisa memprediksikan masa depan seekor ikan koi dan penting memiliki pengetahuan dalam memelihara dan merawat koi. Sayang jika kita membeli Koi dengan harga yang mahal tetapi kita tidak bisa merawatnya. Sebaliknya menjadi keuntungan jika kita membeli koi dengan harga murah tetapi dalam jangka waktu tertentu menjadi koi Juara yang harganya tidak terbatas.

Biasanya Koi diklasifikasikan dalam beberapa level kualitas Koi. Masing-masing level memiliki kualitas keindahan dan harga yang berbeda-beda..

1. Pond Quality

Secara umum Koi merupakan Ikan yang memiliki keindahan dan pesona tersendiri, Koi kategori ini merupakan hasil proses penyortiran dari breeder koi dan dapat dibeli di toko ikan hias atau peternak. Sebagian besar jenis Koi dibesarkan secara lokal dengan garis darah campuran dan tidak ada catatan sebelumnya. Sering kali tidak diketahui siapa yang melakukan penangkaran dan sebagian besar tidak digunakan untuk kompetisi. Namun demikian kategori koi ini cukup murah dan menyenangkan sebagai hiasan di dalam kolam.

2. Ornamental Quality

Koi dalam kategori ini berasal dari indukan yang berkualitas baik dan memiliki garis darah yang dapat dipertanggungjawabkan baik, bentuk tubuh yang baik, dan warna yang indah. Satu-satunya perbedaan antara kualitas Ornamental Koi dan Show Quality Koi adalah pada pola warnanya. Salah satu parameter penting dalam Show Quality Koi adalah keserasian pola warna yang bagus dan tanpa “kesalahan”. Kebanyakan Koi jenis ini memiliki pola yang tidak seimbang dengan banyak kesalahan, meskipun demikian koi ini sangat indah dan bisa dibeli dengan harga yang cukup murah. Koi dalam kategori ini dapat digunakan sebagai indukan koi yang cukup bagus.

3. Show Quality

Ada banyak persyaratan yang harus dipenuhi dalam memilih kualitas Koi untuk Show atau masuk dalam kategori Koi Show Quality. Jenis koi ini harus memiliki:

1. Bentuk tubuh yang baik, seperti bentuk torpedo dan memiliki warna yang cemerlang
2. Memiliki kulit yang mengkilap.
3. Pola tepi warna yang tajam (kiwa), batas antar warna harus tajam dan tegas seperti kulit yang disilet.
4. Kemerataan warna dalam pola.
5. Keseluruhan pola seimbang.

Para ahli menganggap keturunan menjadi unsur yang sangat penting dan menentukan sebagian besar kualitas Koi Show. Memiliih Koi dengan Kualitas Show harus memperhatikan asal-usul indukan dengan garis darah yang baik.

IKAN CUPANG SERIT



Ikan cupang yang selama ini kita kenal mempunyai nama lain yaitu Betta fish atau biasa di sebut dalam bahasa inggris yaitu Fighting fish, ikan ini sangat agresif, penyendiri, mempunyai bentuk & warna sangat indah. Saat ini ikan cuang sangat di minati parapencinta ikan cupang baik lokal maupun manca negara dan tentunya juga anak-anak yang sangat menggemarinya. Maka itu berbisnis ikan cupang sangatlah baik karena selain modalnya yang sangat relatif kecil, perawatan & pengembangbikan yang sangat mudah juga sangat mudah dalam penjualannya. Inilah dasar mengapa berbisnis ikan cupang sangatlah bagus untuk orang-orang yang mempunyai kemauan berusaha & keuletan dalam mengerjakannya.

Jikalau Anda penggemar atau penghobi ikan hias, cobalah membudidayakan ikan cupang sebagai alternatif penghasilan tambahan atau penghasilan sampingan. Karena modal yang dibutuhkan dalam pembudidayaan ikan cupang tidaklah besar, Anda hanya mengeluarkan modal sebesar Rp. 10.000.- s/d Rp. 20.000,- untuk sepasang ikan cupang, sebagai indukan. Sebagai wadah tempat ikan atau aquariumnya, Anda bida memanfaatkan bekas botol air kemasan yang tentunya Anda bisa mendapatkan dengan mudah di sekitar lingkungan rumah Anda. Untuk pakan ikan cupang tidaklah memerlukan pakan ikan yang mahal-mahal, cukup carikan nyamuk mati, jentik-jentik nyamuk atau sisakan beberapa serat daging dari lauk pauk yang kita makan sehari-hari.

Tentunya Anda harus mempelajari terlebih dahulu bagaimana cara mengawinkan ikan cupang hingga bertelur dan menetaskannya. Kembangkanlah lagi dengan cara mengawinkan anak-anak ikan cupang tersebut, pilihlah anak ikan cupang yang sehat dan mempunyai sifat genetis yang baik. Anda bisa menjual anakan ikan cupang ke pasaran dengan harga Rp. 1.500 s/d 2.000 per ekor. Dari sepasang induk ikan cupang bisa dihasilkan 500 s/d 700 anak ikan cupang. Anda bisa hitung sendiri berapa pemasukan yang Anda dapatkan bila Anda punya 10 pasang indukan. Lumayan, khan?

Apalagi kalau Anda bisa menghasilkan ikan cupang kualitas aduan, kontes atau bahkan kualitas ekspor. Anda bisa mendapatkan ratusan ribu rupiah per ekor. Namun, sebelum itu Anda harus membayar terlebih dulu dengan ketelatenan dan ketekunan, karena kendala yang biasa dihadapi adalah masalah air, makanan, media, suhu dan penyakit. Cari tahu mengapa ikan cupang Anda misalnya mati, apa penyebabnya? Perbaiki kesalahan-kesalahan tersebut dan mulailah lagi dari awal. Dari beberapa materi motivasi mengatakan, Anda akan mendapatkan hasilnya setelah mengalami dua atau tiga kali kegagalan.

PAPAN KOMENTAR...


ShoutMix chat widget